Caranya Memaksimalkan Peluang di SNMPTN
Halo-halo, ketemu lagi dengan gue! Seperti yang telah gue janjiin di tulisan sebelumnya di artikel Info Penting seputar SNMPTN, di tulisan ini gue akan mencoba menjelaskan tentang segala jenis taktik dan strategi untuk memaksimalkan peluang lo diterima SNMPTN.
Okay, sebelum lo lanjut untuk baca tulisan ini, gua saranin banget lo coba baca dulu artikel sebelumnya yang gua tulis tentang aturan SNMPTN dan juga di website resmi SNMPTN. Kalo udah baca di situ, lo akan lebih mudah paham tentang point-point penting yang gua maksud dalam artikel ini. Nah, kalo lo perhatiin, di tulisan sebelumnya yang ngebahas tentang aturan SNMPTN, udah banyak banget pembaca zeniuSBLOG yang nanya-nanya strategi atau peluang lolos SNMPTN. Contoh pertanyannya gini:
- “Peluang SMK daftar di jurusan ini gimana Kak?”
- “Kak kalo lintas jurusan gimana peluangnya?”
- “Kalo nilai seni gue turun satu angka gimana?”
- “Kalo ada temen yang daftar di jurusan yang sama bagaimana?”
dan lain-lain yang kalo dikombinasikan bisa sampe ribuan pertanyaan. Hehehe... #Lebay. Okay, pada prinsipnya yang perlu gue tekankan di sini, SNMPTN itu bukan proses seleksi yang bisa dikuantifikasi, dalam proses ini bisa dibilang tidak ada yang pasti lolos atau pasti ga lolos. Kalo SNMPTN ini diibaratkan sebagai sebuah permainan kartu, maka kartu yang jadi "modal" lo adalah (1) nilai raport lo selama ini dan (2) indeks sekolah lo masing-masing - yang mana dua hal tersebut udah terjadi dan ga bisa berubah.
Itulah emang bedanya SNMPTN dengan SBMPTN, kalo di SBMPTN lo semua betul-betul diuji dengan sistem seleksi yang relatif lebih "fair" dan bisa dikuantifikasi. Sementara itu, dalam proses SNMPTN, satu-satunya hal yang masih bisa lo lakukan adalah "memainkan" kartu yang ada di tangan lo dengan optimal, atau simpelnya : tinggal bagaimana lo memainkan "taktik menentukan jurusan" atau bahasa kerennya The Art of Choosing. :p
Ibarat dalam sebuah permainan kartu, lo gak bisa bener-bener tau persaingan semacam apa yang terjadi di jurusan PTN yang kamu bidik. Lo ga bakal tau seberapa banyak dan seberapa bagus nilai para lawan main lo (baca: para pesaing peserta SNMPTN yang lain). Sehingga pada dasarnya, lo juga ga akan pernah tau persis berapa peluang untuk lolos. Tapi meskipun begitu, bukan berarti lo bener-bener ngasal gitu aja. Biar kesannya cuman untung-untungan, main kartu aja ada strateginya. Peluang dalam permainan yang serba tertutup seperti ini, meskipun sulit diukur, tapi lo tetap bisa memaksimalkannya.
Okay, secara garis besar, tulisan ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu :
- Indikator Penilaian SNMPTN,
- Tips untuk memaksimalkan peluang diterima di SNMPTN, dan
- Kesalahan Umum Siswa dalam SNMPTN.
I. Indikator Penilaian SNMPTN
Hal pertama yang mesti lo pahami jika ingin memaksimalkan penilaian SNMPTN adalah lo mesti tau nih apa aja sih yang dinilai di SNMPTN itu. Selama ini banyak yang menganggap kalo SNMPTN itu ya cuma bagus-bagusan nilai raport, sehingga banyak sekolah yang naikin nilai KKMnya atau “meninggi-ninggikan” nilai siswanya. Banyak anak dari Sekolah antah berantah nilai Fisika atau Ekonominya 95 atau mendekati 100. Sementara di sisi lain, anak-anak dari sekolah tertentu yang cenderung disiplin pada sistem penilaian pada ngeluh karena dapet nilai 85 di sekolahnya saja susahnya minta ampun.
Nah, kalo bukan nilai raport apa dong yang jadi penilaian SNMPTN?
Setiap sekolah mempunyai standar berbeda-beda mengenai nilai. Ada yang standarnya tinggi ada yang rendah. Ada juga yang dulunya pelit ngasih nilai, tapi berhubung SNMPTN memakai nilai raport, maka nilai-nilainya pada diobral. Berdasarkan hal tersebut, kalo PTN cuma melihat mentah-mentah nilai raport, tentu siswa yang lolos belum diseleksi secara fair. Maka dari itu, selain nilai raport dilihat juga faktor lain, yaitu: indeks sekolah. Dalam kalimat lain, PTN pun selain melihat nilai yang ada di raport juga akan melihat siapa pihak yang mengeluarkan raportnya.
Okay, kalo sekarang kita bicara soal indikator seleksi SNMPTN, sebenernya penilaian SNMPTN dilakukan secara tertutup, jadi indikator penilaian tidak akan dipublikasikan secara rinci. Tapi ada juga beberapa PTN yang mempublikasikan kriteria penilaian mereka, itupun kriteria yang umum. Berikut ini beberapa indikator penilaian dari beberapa PTN yang pernah dipublikasikan:
Nah, dari beberapa kriteria penilaian di atas, gue udah nyoba ngerangkum semua hal yang bisa jadi kriteria penilaian. Secara umum PTN lain akan menggunakan cara yang kurang lebih sama dalam menilai berkas-berkas pendaftaran kalian, meskipun tiap PTN bakal punya kebijakan tersendiri yah. Berikut ini beberapa hal yang (kemungkinan besar) menjadi kriteria penilaian SNMPTN berdasarkan publikasi di atas:
1. Faktor Kualifikasi Siswa
merupakan capaian siswa selama sekolah, dengan beberapa poin yang bisa menjadi penilaian antara lain:
- Nilai raport, meliputi besar nilai, konsistensi, rata-rata, nilai mapel tertentu
- Prestasi siswa: tingkat internasional, nasional, propinsi, kabupaten/kota, tidak ada prestasi.
2. Faktor Indeks Sekolah
merupakan nilai sekolah di suatu PTN. Indeks SMA X di PTN A bisa berbeda dengan indeks SMA X di PTN B. Beberapa poin yang bisa menjadi penilaian untuk kategori ini antara lain:
- Akreditasi: A, B, C, Tanpa akreditasi
- Jenis kelas: Akselerasi, RSBI, Reguler
- IPK dan prestasi alumni di PTN yang dituju di PTN yang bersangkutan
- Nilai SBMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
- Banyak diterima di SNMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
- Track record sekolah di PTN yang bersangkutan
- Prestasi sekolah dalam perlombaan tingkat daerah/nasional/internasional.
3. Faktor Pemerataan Daerah
merupakan kebijakan PTN untuk memberikan kuota/jatah kepada daerah yang kelak setelah lulus diharapkan bisa memajukan/berkontribusi untuk daerah asal. Jadi bisa jadi beberapa siswa di daerah terpencil di Indonesia mendapatkan "jatah" daerah, meskipun sebetulnya nilai raport dan indeks sekolah mereka relatif tidak sebaik para pesaing peserta SNMPTN lain yang ada di kota besar.
Perlu diingat, bahwa faktor penilaian yang telah gue rangkum di atas merupakan perpaduan dari berbagai PTN. Artinya bisa saja PTN A ngga memperhitungkan Nilai SBMPTN tahun sebelumnya misalnya atau PTN B tidak memperhitungkan Prestasi Sekolah, atau bahkan ada kriteria penilaian lain di luar poin di atas. Tapi pada umumnya, kurang lebih udah gua jabarkan di atas.
II. Tips untuk memaksimalkan peluang diterima di SNMPTN 2016
Seperti yang telah gue jelasin di awal, walaupun sebetulnya kita ga bisa mengukur peluang diterima di SNMPTN, tapi kita bisa memperbesar peluang dengan memaksimalkan indikator yang telah gue jelasin di atas. Memaksimalkan di sini pada prinsipnya adalah gimana cara cerdik-cerdiknya kita untuk memilih, jurusan mana yang kira-kira probabilitasnya paling tinggi, dengan tidak mengabaikan bidang yang kita minati. Nah, langkah-langkah yang bisa lo tempuh buat memaksimalkan peluang di SNMPTN antara lain:
1. Tentukan jurusan yang kamu inginkan
Hal pertama dan terpenting adalah tentukan dulu jurusan yang lo inginkan. Jadi, tentukan dulu jurusan yang pas, lalu baru tentukan di mana lo akan kuliah di jurusan tersebut. Di sini gue ga akan jelasin lagi gimana cara menentukan jurusan kuliah, karena udah pernah dijelasin di artikel zeniusBLOG sebelumnya dengan point-point yang lengkap. Coba deh lo baca di sini :
Serious Warning : Jangan Sampai Lo Salah Milih Jurusan!
5 Kesalahan Umum yang Bisa Bikin Lo Gagal Masuk Universitas
2. Pelajari detail jurusan yang kamu inginkan di PTN pilihanmu
Okay, pada point ini, gua asumsikan lo udah paham banget dengan jurusan yang lo ambil, apa saja yang dipelajari dan hal-hal substantif lain. Nah, yang akan gue bahas di sini secara khusus terkait dengan informasi penerimaan SNMPTN di PTN yang kamu incar. Detail jurusan yang terdapat di website SNMPTN meliputi:
- Informasi Umum (daya tampung dan kategori),
- Daftar Jurusan yang Dapat Memilih Program Ini,
- Sebaran Siswa Diterima,
- Jumlah Pendaftar,
- Jumlah Diterima,
- Jumlah Siswa Diterima Berdasarkan Jurusan,
- Jumlah Siswa Diterima Berdasarkan Provinsi
Contohnya detail untuk Prodi S1 Ilmu Komunikasi UI kayak gini. Kamu bisa ngelihat statistik jurusan lain di PTN yang kamu inginkan di sini.
Dari data-data di atas, kamu bisa menyimpulkan beberapa hal pokok sebagai pertimbangan mendaftar, antara lain misalnya:
- Informasi Umum: ilmu komunikasi UI merupakan kelompok jurusan IPS yang mana daya tampung untuk tahun 2015 sebanyak 45 mahasiswa.
- Daftar Jurusan yang dapat memilih program studi ilmu komunikasi UI adalah SMA/MA IPA dan IPS. Jadi untuk SMK disarankan tidak memilih jurusan ini.
- Sebaran siswa diterima pada tahun 2012 sebanyak 60 siswa (3,04%), 2013 sebanyak 63 siswa (1,23%), tahun 2014 sebanyak 48 siswa (1,4%). Angka persentase pada tahun 2012 relatif besar karena pada tahun 2012, tidak semua anak bisa daftar SNMPTN. Sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 (serta tahun 2015) semua anak bisa mendaftar SNMPTN, sehingga persaingan makin ketat (persentase makin kecil). Angka persentase tiap tahun tidak akan relatif jauh berubah.
- Sedangkan sebaran siswa yang diterima berdasarkan jurusan terdiri dari 55 siswa IPS dan 5 siswa IPA pada tahun 2012, 53 siswa IPS dan 10 siswa IPA pada tahun 2013, dan 40 siswa IPS dan 8 siswa IPS pada tahun 2014. Dari data tersebut terlihat bahwa jurusan Ilmu Komunikasi, meskipun termasuk kelompok jurusan IPS, menerima juga siswa dari jurusan IPA. Meskipun demikian, jumlah siswa SMA IPA yang diterima dalam 2 tahun terakhir cuma sekitar 20% atau bisa dikatakan, penerimaan SNMPTN untuk jurusan Ilmu Komunikasi didominasi oleh jurusan IPS.
3. Pelajari indeks sekolah dengan minta data ke BK sekolah
Nah, ini juga penting banget, tentang Indikator Penilaian SNMPTN huruf B. Indeks Sekolah. Seperti yang gue jelasin di atas, ada 7 variabel yang bisa dijadikan penilaian untuk indeks sekolah. Pada dasarnya PTN ngga mengeluarkan data tentang indeks sekolahmu atau sekolah-sekolah lain. Untuk bisa mengetahuinya, kita hanya bisa sebatas meraba-raba. Indeks sekolahmu di PTN A dan di PTN B berbeda, jadi ya mesti lo sendiri yang aktif bertanya ke BK tentang sebaran alumni di PTN di Indonesia. Misal nih, tahun 2014 kemarin di sekolahmu yang diterima di PTN A ada 50 anak dari 100 pendaftar, PTN B ada 10 anak dari 30 pendaftar, sementara di PTN C ada 5 dari 50 pendaftar. Nah dari angka tersebut lo bisa lebih memperkirakan persentase diterimanya. Berdasarkan angka contoh di atas, jadi PTN A 50% pendaftar diterima, PTN B 33,3% pendaftar diterima, PTN C 10% pendaftar diterima. Nah, dari angka ini bisa dilihat secara kasar bahwa indeks kasar sekolah lo di PTN A lebih bagus daripada di PTN B dan PTN C. Baru deh dengan melihat indeks kasar sekolahmu di berbagai PTN, kamu bisa menentukan PTN mana yang peluang diterima lo paling tinggi, dengan tetep memperhatikan bidang yang menjadi passion lo.
III. Kesalahan Umum Siswa dalam SNMPTN
Nah, setelah gue jelasin tentang cara memaksimalin peluang di SNMPTN, perlu juga nih lo tau kesalahan-kesalahan apa saja yang sering banget dilakukan siswa
1. Memilih jurusan/PTN berdasarkan passing grade
Banyak anak yang memilih jurusan/PTN di SNMPTN berdasarkan passing grade. Padahal passing grade itu dasar perhitungannya dari SBMPTN (lagipula angka passing grade juga belum tentu akurat loh). Jadi lo ga bisa menyamakan tingkat persaingan SNMPTN dengan SBMPTN, karena peluang SNMPTN akan sangat tergantung pada indeks masing-masing sekolahmu.
2. Berharap pada PTN Pilihan 2? Sebaiknya sih jangan
Nah, ini juga perlu banget lo ketahui bahwa berdasarkan survei yang pernah gue lakuin lewat @info_SNMPTN pada SNMPTN 2012 dan SNMPTN 2013 lalu, ternyata diketahui bahwa 92% siswa diterima di PTN pilihan 1 dan cuma 8% yang diterima di PTN pilihan 2. Kesimpulan survei SNMPTN 2012 bisa kamu lihat di chart dibawah (saat itu siswa bisa memilih maksimal 4 jurusan)
Untuk SNMPTN 2013 hasilnya juga mirip, malah persentase siswa diterima di PTN pilihan 1 lebih besar (nanti gue cariin datanya). Nah dari data tersebut artinya apa nih? Yaa.. lo sebaiknya ga terlalu berharap pada PTN pilihan 2 lo. Fokus aja PTN pilihan 1 lo yang paling kamu INGINKAN dan REALISTIS sesuai perhitungan peluang yang gue jabarin di atas. Sedangkan PTN pilihan 2 anggap aja iseng-iseng berhadiah. Jadi, kalau misalnya nih lo ingin masuk FK dan sebetulnya nggak terlalu masalah/ antara pilihan kampus manapun, ya saran gue sih jangan ambil pilihan 1 secara idealis banget seperti FK UI yang persentase penerimaannya di bawah 1%, mending lo ambil pilihan 1 dengan pertimbangan yang REALISTIS daripada pilihan yang terlalu IDEALIS.
3. Tidak serius memilih jurusan
Meskipun gue udah mengingatkan berkali-kali agar milih jurusan dengan memprioritaskan bidang yang menjadi minat kita, tapi nanti bakal banyak banget anak yang diterima SNMPTN tapi ujung-ujungnya dilepas. Jadi, sebelum lo ngelakuin hal yang sama nanti, gue tekanin lagi bahwa memilih jurusan di SNMPTN itu bukan main-main, harus serius, dalam artian apabila diterima ya mesti lo ambil. Kalo ngga lo ambil, maka indeks sekolah bisa jadi akan dikurangi oleh PTN yang lo lepas. Maka dari itu, pikir mateng-mateng pemilihan jurusan/PTN di SNMPTN ini, jangan terburu-buru.
****
Oke, sekian dulu penjelasan tentang Strategi memaksimalkan peluang di SNMPTN 2016. Yang perlu diingat bahwa kita ngga bisa mengukur dengan pasti peluang di SNMPTN, yang bisa kita lakukan adalah sebatas berusaha memperbesar peluang. Apakah setelah diperbesar tersebut kita bakalan lolos nanti, tidak ada yang tau. Maka dari itu, gue ingetin lagi buat nyiapin SBMPTN dari sekarang, karena pelaksanaan SBMPTN cuma kurang dari 2 minggu dari pengumuman SNMPTN. SNMPTN ibarat bermain kartu, yang taruhannya kali ini bukanlah uang, tapi kesempatan lo untuk berkuliah di kampus dan prodi impian lo. Nah, kalau diibaratkan sebagai seorang "penjudi", maka jadinya penjudi yang cerdik dengan mempertimbangkan serta mempersiapkan setiap risiko dari pilihan-pilihannya. Good luck semua untuk proses seleksi SNMPTN 2016!
Comments
Post a Comment